Tuesday, December 27, 2011

Ranting

As people told...and the saying goes...
"Normal people make mistakes."
But why do I feel as if I have been tormented by the feelings of guilt?
By the sense of loneliness...
Somehow...I feel neglected
Woke up with slightly fever...again
Am I worry too much?
or is it I'm thinking too much?
Whenever I try to do something
It never turn out well
For all that happened...
The blame is on me
That's all and...full stop.


short note::Never mind I'll keep this to myself and find ways to smile and say "I'm okey."

Monday, December 26, 2011

Haiwan yang Boleh dan Haram Dibunuh Menurut Islam

Haiwan yang haram untuk dibunuh.
1. Ash-shurad
Shurad adalah burung berkepala besar dan berparuh besar, perutnya putih, punggungnya hijau, memangsa serangga dan burung kecil. Burung ini lebih besar dari burung pipit dan terkadang memangsa burung pipit.

2. Kodok/katak.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, dari Nabi saw beliau bersabda, “Janganlah kalian membunuh katak!” (Shahih, dalam kitab Shahih al-Jami’ ash-Shaghir [7390]).
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Utsman r.a, “Dilarang membunuh katak dengan alasan untuk obat-obatan,” (Shahih, dalam kitab Shahih al-Jami’ ash-Shaghir [6971]).

3.Semut.
Khatabi dan Baghawi menegaskan bahwa semut di sini bukan semua jenis semut, tapi semut Sulaimaniyah, yaitu semut besar yang tidak membahayakan dan tidak menyerang manusia. Adapun semut-semut kecil yang kadang termasuk wabah dan mengganggu serta menyerang manusia, maka boleh dibunuh, tapi sebaiknya membunuh semut dengan cara tidak membakarnya, karena ada hadist yang menegaskan bahwa yang berhak menyiksa dengan api adalah Tuhan api. (HR Abu Dawud dari Ibnu Mas’ud).
Larangan membunuh semut
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Rasulullah saw. bahwa seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan untuk mendatangi sarang semut dan membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih. (Shahih Muslim No.4157)

4.Burung Hud-hud (sejenis burung pelatuk).
Burung Hud-hud adalah burung yang pernah berdialog dengan Nabi Sulaiman. Dan merupakan utusan Nabi Sulaiman yang menyampaikan surat kepada Ratu Bilqis.

5. Lebah.
Kebanyakan ulama mengatakan hukum lebah sama dengan semut dengan landasan hadist di atas, yaitu larangan membunuhnya dan larangan memakannya. Namun para ulama menerangkan bahwa larangan membunuh lebah karena menghasilkan madu yang berguna bagi manusia.
Kelima hewan ini haram dimakan. Dan semua hewan yang haram dibunuh maka memakannyapun haram. Karena tidak mungkin seekor binatang bisa dimakan kecuali setelah dibunuh.

6. Labah-labah.
Binatang penolong rasulullah  ketika berada di dalam gua Tsur yang ditemani sahabat sejatinya Abu Bakar. Di dalamnya Rasulullah beserta Abu Bakar tidak henti-hentinya berzikir dan berdoa kepada Allah. Mereka bersembunyi dari  orang-orang kafir Quraisy. Orang-orang itu kemudian mendatangi mulut gua untuk memastikan apakah benar nabi Muhammad dan Abu Bakar ada di dalamnya.
Tapi apa yang mereka dapati ketika sampai disana? di mulut gua ada sarang laba-laba yang sudah ada sebelum nabi Muhammad lahir. Di sana mereka juga mendapatkan dua ekor burung merpati. Mereka sangat yakin bahwa di dalam tidak ada orang. Dari kisah ini jelaslah peran laba-laba untuk menyelamatkan nabi Muhammad dari kejaran orang-orang kafir.

Haiwan yang harus/dianjurkan untuk dibunuh
Hewan yang membahayakan manusia dan sering hidup ditengah populasi manusia, seperti ular, kalajengking. Hewan jenis ini dianjurkan untuk dibunuh dalam kondisi apapun. Dalam sebuah hadist nabi pernah bersabda
“Lima jenis hewan yang harus dibunuh, baik di tanah haram maupun di tanah biasa, yaitu : ular, kalajengking, tikus, anjing buas dan burung rajawali” (HR. Abu Daud) dalam riwayat lain disebutkan juga burung gagak.
Rasulullah s.a.w. telah bersabda,
“Barang siapa berhasil membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka akan dicatat seratus kebaikan untuknya. Jika ia berhasil membunuhnya dengan dua kali pukulan, maka kebaikannya akan lebih sedikit dari yang pertama. Selanjutnya, jika ia berhasil membunuhnya dengan tiga kali pukulan, maka kebaikannya akan lebih sedikit dari yang kedua”.
Dalam haditsnya: Dari A’isyah beliau berkata:”Sesungguhnya Rasulullah menceritakan  kepada kami bahwa Nabi Ibrahim alaihissalam ketika dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrudz, tidak ada seekor hewan pun melainkan berusaha memadamkan api, kecuali cicak. Reptil ini malah meniu-niup api agar tidak padam, sehingga Rasulullah memerintahkan untuk membunuhnya” (HR: Ahmad dan An-Nasa’i)
Adapun serangga atau hewan kecil lainnya, kalau memang membahayakan atau menimbulkan malapetaka, seperti nyamuk,  hama burung, belalang, ulat dan tikus, maka boleh membunuhnya dan bahkan dianjurkan.

Larangan Menyiksa Binatang....

Sebagai menjawan pertanyaan seorang sahabat...Insyallah...
Kita tidak diperbolehkan menyiksa binatang dengan cara apa pun, membuatnya kelaparan, memukulinya, membebaninya dengan sesuatu yang ia tidak mampu, menyiksa atau membakarnnya. Rasulullah s.a.w telah bersabda,

"Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati. Maka dari itu ia masuk neraka gara-gara kucing tersebut disebabkan dia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum di saat mengurung nya, dan dia tidak membiarkannya (melepaskannya) supaya memakan serangga di bumi." (HR. al-Bukhari)

Dan ketika beliau melewati sarang semut yang telah dibakar, beliau bersabda,
"Sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api selain Rabb (Tuhan) pemilik api." (HR. Abu Dawud, hadits shahih)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a, ia berkata, Rasulullah saw. pernah melintas pada seseorang yang sedang meletakkan kakinya di atas badan hewan yang mau disembelih sementara ia sedang mengasah pisaunya dan hewan itu sendiri melihat apa yang dilakukan laki-laki itu. Lalu beliau bersabda, 
"Mengapa engkau tidak asah pisaumu sebelumnya. Apakah kamu hendak mematikannya dua kali?" (Shahih, HR al-Baihaqi).

Dalam riwayat lain tercantum, "Apakah kamu akan mematikannya dua kali mengapa engkau tidak mengasah pisaumu terlebih dahulu sebelum kamu membaringkannya?" (Shahih, HR al-Hakim).
Kandungan Bab:
1. Larangan menganiaya hewan yang disembelih, misalnya dengan mengasah pisau sementara hewan yang akan disembelih melihatnya. Atau menyembelihnya sementara hewan yang disembelih tersebut melihat kepada hewan-hewan lainnya.
2. Barangsiapa menyembelih hendaklah ia menyembelih dengan baik, hendaklah ia menajamkan pisau sebelum merebahkan sembelihannya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.

Firman Allah Surah Al Hijr 20 -23
وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ (٢٠)

“ dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.

وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَنَحْنُ الْوَارِثُونَ (٢٣)

“dan Sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi”


Dalam Firman Allah SWT di atas dijelaskan Allah telah menjadikan untuk manusia keperluan dan makhluk2 di bumi dan Allah lah yang memberi rezeki kepada makhluk itu di teruskan dalam Surah Al Hijr ayat 23 Allah lah yang menghidupkan dan mematikan.

Firman Allah SWT.
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا (١١١)

“ dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan yang hidup kekal lagi Senantiasa mengurus (makhluk-Nya). dan Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman”


dalam ayat diatas Allah SWT senantiasa mengurus makhluknya dan merugilah orang yang melakukan kedzaliman.

Allah SWT senantiasa mengurus dan memberi rezeki pada setiap makhluk Nya. Allah SWT pulalah yang berhak menghidupkan dan mematikan Makhluk Nya.
Hanya orang zalim yang senantiasa mendahului kehendak Allah dan merekalah orang orang yang merugi. 
Sedikit tambahan lain...
Hukum membunuh semut
Dalam sebuah hadith dari Ibnu Abbas ra ia berkata; "Rasulullah SAW melarang membunuh empat macam binatang, semut, lebah, burung hudhud dan burung shurad". Hadith ini menunjukkan hukum haram membunuh empat macam binatang tersebut dan memakannya.

Islam merupakan peraturan hidup untuk segenap manusia. Di dalam Islam tidak ada suatu perkara yang terlalu diberatkan dan tidak pula sautu perkara itu sengaja diringan-ringankan tanpa alasan atau sebab tertentu yang boleh meringankannya. Semut sejenis binatang yang berada dimerata-rata tempat, jika kehadirannya menimbulkan mudarat bagi diri kita dan anak-anak, seperti gigitannya dan sebagainya, maka dibolehkan mengusirnya denga penyapu, jika ia terbunuh bukanlah perkara yang kita inginkan.

Jika ia memiliki sarang, korek dan angkatlah sarangnya itu serta buanglah ke luar rumah, setelah itu tutuplah lubang tersebut agar ia tidak membuat sarang kembali. Usaha yang kita lakukan tak lebih untuk mencari keberkatan dan mengikut sunnah Rasulullah SAW. Sebab pasti ada hikmah yang terkandung dalam larangan dan suruhan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW yang kita tidak mampu untuk memahaminya secara lebih pasti. 
Dalam sebuah kuliah oleh seorang ustaz ada menerangkan tentang cara2 untuk menangani semut...:
1. Boleh bunuh semut yg mmg telah menyerang kita. Kalau sekor, sekorlah, kalau 10, bunuhlah sebanyak yg telah menyerang kita.

2. Dia advise suruh bercakap dgn semut supaya tidak kacau/mengganggu kita.

3. Tp dia tak menganjurkan membunuh, malah ustaz tu punya attitude macam suruh biarkan saja.

4. Alasan dia, bagus semut ada rumah kita, sbb dia(semut) adalah binatang yang sentiasa berzikir. Semut suka rumah kita mungkin sbb dia suka ahli di dalam rumah tu. Macam kucing.
*Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Rasulullah saw. bahwa seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan untuk mendatangi sarang semut dan membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih. (Shahih Muslim No.4157)*

5. Dia tak mengatakan berdosa kalau kita bunuh.

Apa2 pun syarat bunuh binatang tidak boleh dengan api kecuali ular.

Wallahu'alam...
Source::Daripada pelbagai sumber.

Saturday, December 17, 2011

Note

Hadiah yang indah bagi seorang wanita, bukan coklat atau teddy~ Tapi hadiah masuk meminang dari seorang lelaki. Hadiah menjadikan dia serikandi. Bukan sekadar hiasan yang dibawa kesana kemari...

-Repost from someone-

This is when I start to think about something.....something only I know...(haha!) ok...bukan pasal kawen or seangkatan dengannya...pasal lain...
There is something that keeps bothering me in this few days...
Fikir banyak sangat sampai demam2...
=(

Saturday, December 10, 2011

Beza...Aku & Dia

Currently I’m very busy with tons of assignments…ya walla walla eh (making sounds)Back to the purpose of why I am writing this….(forget to mention, recently my English is going worst…day by day…haaa I wonder how can I improve my English again…aa bahasa melayu pun sama!)
Malam tadi aku ke rumah kawan sekumpulan (for group assignment) bersama dengan seorang lagi rakan. Sebelum ke sana (kolej adala) kami singgah ke kafe yang berlatar belakangkan pemandangan tasik bagi menjamu perut yang sedang bermesyuarat kelaparan. Seingat aku sudah hampir setahun aku tidak menjejakkan kaki ke sana andai perut terasa ingin menjamu selera. Destinasiku Cuma kafe di dalam kolej atau specifically, bawah apartmentku sahaja. Namun hari ini, alang2 ke tempat yang kononnya jauh dan alang2 kafe tersebut baru sahaja kembali beroperasi setelah mengalami process renovation (makin cantik!! And exclusive) maka kami pun menyinggah untuk berubah angin.
Senyuman terukir indah tatkala kaki melangkah masuk ke bangunan baru café tersebut. Kagum dengan binaan serta keindahan sekeliling hasil gabungan alam dan konsep harmoninya. Malangnya masih banyak gerai yang belum beroperasi. Mungkin sahaja kerana ianya masih baru. Selesai mengambil order, kami tercari2 kedai yang menjual minuman. Malangnya tidak ditemui. Aku hanya terpandangkan sebuah gerai yang menjual wafer dan ice blended. Tanpa berlengah, temanku mengajak aku membeli minuman di kedai tersebut.
Tiba di hadapan kedai tersebut, kami disambut mesra dengan senyuman oleh si pemilik gerai. Lagaknya juga tampak sopan dan formal dengan tangan di belakang dan struktur tubuh yang ditegakkan. Aku memandang kesegenap ruang kedainya. Mencari andai kedai tersebut ada menjual minuman yang ‘berbancuh’ seperti teh tarik. Aku kepingin mahu memenuhi hasrat inche perut untuk meneguk teh tarik. Malangnya tak ada! Yang ada Cuma jus buah2an dalam botol yang sedia untuk siap dibancuh dan harganya RM2.50!wuuu bocor poket~
Aku dan kawanku menanti dengan penuh tabah…ya…begitu tabah. Kesabaran kami teruji sedikit apabila saudara yang empunya kedai itu Cuma seorang pada ketika itu dan pelanggannya hanya kami berdua namun pergerakannya kelihatan agak lambat walaupun pada penglihatanku dia agak cekap. Rakanku yang bosan menanti dengan perut yang lapar mula merungut kecil dan beralih ke gerai sebelah untuk melihat menu makanan sampingan buat menjamah perut dikala malam nanti sambil menyiapkan assignment. Maka tinggallah aku masih setia menanti di gerai tersebut.
Aku memerhatikan pergerakannya sekali lagi. Memerhatikan setiap titik air yang mengalir ke dalam cawan. Nah, order kami dah siap! Serentak dengan itu juga aku tersentak! I was like…………….startled! aku salah memandang ke? Err..No I was not wrong…Astaghfirullahal ‘azim…. Aku lantas mengucap panjang tatkala minda kembali ke  alam realiti. Tangannya tidak sempurna…atau dalam kata lain yang tak mampu aku sebutkan dengan lisan…cacat.  Dia tidak punya jari-jemari. Walau dengan kekuranga yang dimiliki, dia mampu!
Mampu untuk mencari berdiri di atas kaki sendiri. Mampu untuk berjuang, berusaha denga titik peluh dan daya upaya sendiri demi mencari sekelumit rezeki di bumi Tuhan. Aku?? Hanya mampu merungut tatkala gagal melakukan sesuatu malah meletakkan kesalahan atas kekurangan sesuatu yang lain dengan menyatakan yang ia terlalu susah untuk aku laksanakan. Dia…??orang tadi…dia tidak meyerah walau dengan  kekurangan yang dimilikinya. Ya Allah…aku jadi malu padaMu…Sungguh…..Siapalah hamba disbanding dengan dia.
Allah jadikan aku terlalu sempurna. Sempurna dengan adanya sepasang kaki dan tangan yang cukup sifatnya buat membantu aku untuk survival di atas muka buminya. Akal untuk melaksanakan apa yang tak terjangkau dilakukan oleh makhluk yang dinamakan binatang. Sepasang mata buat melihat bukti kekuasaan-Nya. Deria yang diberikan untuk merasakan sendiri apa yang telah Dia kurniakan pada hamba-Nya. Lalu nikmat manakan lagi yang hendak aku dustakan? Nikmat manakah lagi yang hendak aku nafikan? Tidak bersyukurkah aku?
Terus minda membawa aku kembali kepada timbunan assignment  yang menanti untuk disiapkan dalam masa terdekat. Allah takkan hadirkan sesuatu yang kita sendiri tidak mampu untuk pikul. I need to move! Ya Allah syukur atas ibrah ini. 

Gambar ni amat2 menyentuh hati!!

Nota kecik: Terkadang penting jugak kita membandingkan diri dengan insan lain. Jangan bandingkan kelebihan kita dengan sesuatu yang lebih lemah. Itu bias membuat kita angkuh. Jangan pula membandingkan kekurangan diri dengan insan yang lebih hebat. Itu bias menjadikan kita insan yang tidak tahu bersyukur. Wallahu’alam..

Friday, December 9, 2011

Don’t ever use someone’s past against them. You’re just reminding them of the mistakes they made back then.

If you watch their facial expression carefully, then you’ll see the hurt in their eyes as they reminisce everything that happened.

Never use emotion as a weapon, it strikes deeper than you can imagine.

Saturday, November 26, 2011

Alam berubah...
Manusia juga berubah...
In fact everything that exist will undergo some changes
Towards some point...less or more...or maybe drastically change...

Reminiscence

Kita merancang dengan CITA-CITA yang kita impikan. Allah juga merancang...tetapi perancangan-Nya penuh dengan CINTA.

Sometimes...we overlook at something
We misinterpret on things happened around us
Hey look again...not with your eyes...
But from your eyes through your heart...
Then you will know
Things happen for a reason~

Saturday, November 12, 2011

Hidayah

Bila DIA Memberi Jawapan...
Assalamualaikum pembaca dan teman-teman setia. Pada entry kali ini, saya ingin berkogsi sedikit cerita mengenai pengalaman yang tidak dapat saya lupakan. Mungkin pengalaman ini tidak seberapa namun, bagi saya ia amat bererti untuk saya berasa amat bersyukur dengan apa yang telah Allah kurniakan pada saya selama ini. Harap perkongsian cerita saya ini membawa manfaat walau tidak banya, namun sekurang-kurangnya berbekas walau sedikit dihati buat diri untuk berfikir dan berzikir. Sekian.
Khamis, bulan September 2011.


Kaki melangkah longlai ke bilik mesyuarat. Sungguh terasa benar keletihan berselirat di setiap denyut nadi. Walhal pada ketika itu jam baru sahaja menginjak ke pukul 9.00 malam. Bergelar mahasiswa sememangnya sesuatu yang menyeronokkan namun bisa sahaja menjadi sesuatu yang cukup memenatkan bilamana diri turut terlibat aktif sebagai wakil desa siswa. Baru seminggu menjejakkan kaki semula ke bumi kampus setelah cuti panjang dan kebetulan baru sahaja menjalani pembedahan kecil. Rutin harian kampus terasa sedikit berat untuk dijalani. Perasaan malas masih bermaharajalela dalam diri. Malahan, badan ini sendiri masih belum terbiasa dengan rutin kebiasaan di kampus. Al-maklum sahaja…cuti yang lama telah membekukan segenap sendi.
Entah kenapa hari-hari yang aku lewati kebelakangan ini terasa ‘sepi’…seakan ‘kosong’ tiada berisi. Walhal begitu banyak perkara yang aku perlu fikirkan terutamanya sekarang diri ini sudah bergelar mahasiswa tahun akhir. Tentu sahaja bertimbun artikel perlu dibaca untuk menyudahkan projek tahun akhir.
“Aah…fikirkan dulu perkara yang sedang berlaku kini.” Lamunanku lantas terbantut tatkala daun pintu bilik mesyuarat dikuak. Kelihatan wajah-wajah rakan seperjuangan yang lama tidak kutemui. Mereka menegurku ramah. Sungguh keramahan tersebut bisa membuat diri berasa terisi dengan kehadiran mereka sebagai pengganti keluarga di tanah sana. Namun perasaan itu cuma seketika. Ia kemudian bertukar dengan rasa risau apabila melihat wajah penyelia asrama kami yang nyata menunjukkan riak kurang senang. Hati aku cuak bercampur risau! Rupanya malam itu kami ada tugasan penting. Wang pelajar sejumlah RM1000 telah hilang daripada simpanan! Ya Rabbi…sungguh aku terkesima bercampur terkejut dengan berita yang baru aku terima itu.Malam itu kami dikerahkan untuk melakukan ‘spot check’ dari bilik ke bilik setiap pelajar yang pernah terlibat menggunakan bilik aktiviti, tempat dimana duit tersebut disimpan dan telah hilang.
Dari bilik ke bilik dan kemudian aku bersama seorang lagi rakan menuju ke bilik pelajar seterusnya. Sampai di bilik pelajar tersebut, rakanku ini menyelongkar barangan pelajar tersebut di setiap laci almarinya. Memandangkan keadaanku yang masih belum membaik sepenuhnya, terkadang aku cuma menjadi pemerhati yang setia disamping rakanku ini. Namun tiba-tiba saat rakanku ini menyelongkar ke laci yang paling bawah di almari pelajar tersebut, aku terlihat sesuatu yang amat membuatkan jiwa ini terpempan seketika. Malahan aku percaya, rakan setugas aku pada ketika itu juga turut merasakan hal yang sama…terkejut besar! Gadis tersebut juga daku lihat agak menggelabah namun masih mampu berlagak selamba dan bersahaja. Aku sekadar melihat wajah rakanku yang kelihatannya terdiam seketika.
Entah dari mana ada sesuatu yang mendesak aku untuk berbicara meluahkan apa yang terbuku di hati pada saat itu. Lantas aku suarakan juga pada gadis itu walau sebenarnya aku bukanlah seorang yang ‘outspoken’ sebegitu rupa. “Erm dik…Al-Quran tue nanti jangan letak dalam laci bawah ya…bawah sangat daripada paras lutut. Paling elok nanti letakkan atas daripada paras pinggang ok?” Sesaat dia membalas, jawapan yang cukup membuatkan aku mengangkat kening tanda kehairanan. “Err…tak. Al-Quran dengan telekung tue kawan saya yang punya. Dia tumpang letak di rumah saya sekejap.” Aku tercengang sebentar sebelum dapat mencerna kata-kata gadis tersebut. Pelbagai soalan lantas mampir melintas ke akal. Aku cuma menganggukkan kepala menyambung, “Owh maaf ya…ingatkan awak muslim tadi.” Memang sedari awal tadi aku menyangka yang dia bukannya seorang muslim berdasarkan wajahnya. Wajah tipikal orang bumiputra di sini (Borneo). Wajah orang Iban yang kebiasaannya, majoriti boleh dikatakan 90% adalah beragama Kristian. Cuma hati terlintas menegur sedemikian rupa bilamana aku terpandang nashkah Al-Quran tersebut diatas lipatan telekung dan sejadah yang tersimpan kemas dalam laci.
Selesai menggeledah rumah tersebut kami menyambung tugasan untuk melakukan pemeriksaan di rumah-rumah lain. Aku mula mendiamkan diri selepas insiden tadi. Ada sesuatu yang aku fikirkan. Ada sesuatu yang aku rasakan. Kala itu serasa diri seakan membeku, nadi seakan berdenyut tanpa darah. Wajah terasa sejuk. Hati merasakan sesuatu yang tidak dapat aku ungkapkan dengan kata-kata. Namun, aku tak punya jawapan. Aku hanya punya naluri yang semakin kuat membisikkan hal yang sama semenjak insiden tadi. Teringat kata-kata seorang teman. Naluri tidak pasti memberi jawapan. Tetapi fakta pasti member jawapan.
Aku kembali menjalankan tugas. Namun kali ini aku diam tanpa secebis kata. Tiba-tiba bahuku disentuh seseorang. Gadis tadi! “Akak…akak marah saya ke sebab simpan Al-Quran tadi macam tu?” Aku terkaku tidak tahu mahu membalas apa. Akhirnya aku Cuma membalas, “Taklah, awak tak tahu. Awak tak salah pun. Akak tak boleh marah dan memang akak tak marah pun. Akak tegur ja tadi.” Aku memcuba menarik segaris senyuman dengan harapan untuk menenangkan hatinya bilamana aku lihat reaksinya yang tidak keruan pada ketika itu. “Erm akak, saya nak no. telefon akak boleh? Nanti saya jumpa akak. Ada benda saya perlu terangkan pada akak.” Nah…berderau lagi darah aku saat itu. Pantas aku sebutkan no. telefonku padanya dan sungguh aku teramat berharap untuk mendengar penjelasan daripada gadis itu.
Jumaat, bulan September 2011
Lewat petang sesudah kembali dari kelas. Telefon berbunyi menandakan ada mesej yang masuk. Peti mesej aku buka. Satu no. yang tidak dikenali.
“Assalamualaikum kak, saya yang semalam. Saya nak jumpa akak malam ni boleh? Akak rumah mana? Nanti dalam jam 8.00 malam saya datang.”
Aku memberikan no. rumah aku padanya. Kemudiannya aku kembali menyambung kerja yang tergendala. Tidak lama apabila aku kembali membuka mesej sebentar tadi. ‘Wait the minute…she greet me using assalamualaikum just now???? But yesterday…’ Soalan itu sekadar bermain di dalam kepala. Aku tidakkan apa yang sudah aku rasakan semenjak semalam. Budaya di sini, walaupun mereka bukan beragama Islam, tetapi penggunaan kalimah/kata-kata yang sering diucapkan oleh orang Islam adalah biasa dan menjadi amalam mereka. Tidak hairanlah aku sedikit culture shock mengenai budaya ini sewaktu pertama kali menjejakkan kaki ke sini.
Jam 8.15 malam akhirnya dia bertandang juga ke rumah aku. Aku sekadar berbasa-basi dan melayan cuba melayan tetamu ini sebaik mungkin. Dia mengenaliku dan aku pula sebaliknya. Jujur, aku terasa agak canggung berbual dengan seseorang yang tidak aku kenali. Aku risau tersalah bahasa. Kami berbual sehinggalah apabila dia menyatakan sesuatu yang membuat aku rasa tidak berdarah. “Saya sebenarnya baru peluk Islam hari rabu minggu lepas. Tak ada orang yang tahu. Cuma dua tiga orang rakan terdekat saya. Masa akak tegur saya pasal Al-Quran tu saya risau. Risau takut-takut orang tahu dan tidak boleh menerima saya. Tambahan pula teman akak ketika itu mengenali saya yang sebelum ini satu kepercayaan dengannya.”
SUBHANALLAH…Jika Allah berkehendak maka tiada satu pun yang dapat menghalang. Jika dia mahu membuka mata kita dan menunjukkan sesuatu kepada kita maka hal itu tetap akan terjadi walau apa cara sekali pun. Aku lantas mengucap syukur atas apa yang aku temui sepanjang hari-hari yang aku jalani dalam minggu ini. Ternyata ada hikmahnya bilamana aku terpanggil untuk menghadirkan diri ke bilik mesyuarat pada hari tersebut, bertugas bersama rakan tersebut pada hari berkenaan dan ditugaskan untuk memeriksa kawasan tersebut. Ada hikmahnya bilamana diri ini yang selalunya tidak peduli dengan hal-hal sekeliling tiba-tiba tergerak untuk menegur sesuatu seperti itu lantas membawa aku untuk mendengar kisah yang lebih lanjut tentang perjalanan gadis ini yang membawanya ke arah jalan yang dipilihnya kini.
Sewaktu berbicara tentang pengalamannya sepanjang mencari jalan yang telah dipilihnya ini, aku teringat seorang sahabat. Dia pernah meminta aku untuk bertanyakan kepada seorang rakan aku yang juga saudara baru tentang apa yang membuatnya memilih jalan Islam. Aku yang hilang kata-kata ketika itu lantas menanyakan soalan tentang apa yang membuatkan gadis ini memilih Islam. “Kenapa ramai orang Islam kalau ada saudara baru dia akan tanya soalan macam ni ya?” Pertanyaan ringkas gadis ini membuatkan aku terpana lantas beristighfar sebentar dalam hati. ‘Haa…tu la padan muka curious tak kena cara!’ Dalam diam aku mengutuk diri sendiri. Teringat pesan ibu dan jawapan daripada seorang ustaz yang pernah aku belajar daripadanya. Hidayah Allah datang pada sesiapa sahaja yang dikehendakinya dalam apa jua cara sekalipun. Malah terkadang melalui cara yang tidak pernah kita fikirkan. Hidayah Allah juga datang pada hamba-Nya yang tidak putus asa mencari Dia dan meminta diberikan jalan kearah-Nya. Allah memilih hamba-hamba-Nya yang terpilih untuk diberikan hidayah. Namun dalam masa yang sama kita sebagai hamba juga perlu meminta tanpa rasa putus asa untuk dikurniakan hidayah oleh Allah.
Tengah malam itu aku terima satu pesanan ringkas daripada ibu. Tentang hidayah Allah. Ibu sertakan ayat :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sungguh, Allah berserta orang-orang yang berbuat baik.”
(Surah Al-Ankabut, ayat 69)
“Dan katakanlah (Muhammad), kebenaran itu datangnya dari Tuhan-mu; barangsiapa mengkehendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa mengkehendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gelojaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirehat yang paling jelek. Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan mensia-siakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.”
(Surah Al-Kahfi, ayat 29-30)


Ya Rabbi, hari ini Engkau telah menjawab segala teka-teki di yang bermain di benak hamba-Mu ini dalam sekelip mata. Alhamdulillah segala puji bagi-Mu dan kelemahan itu sesungguhnya daripada aku hamba-Mu yang lemah. Semoga nikmat yang aku kecapi ini senantiasa dalam pemeliharaan-Mu Ya Allah…Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Nota kaki payung:
Selalu ingat ayat ni……:
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas peritah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah mengkehendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
(Surah Ar-Ra’d, ayat 11)
Terkadang dalam hidup ini terlalu banyak yang kita persoalkan. Fikirkan kembali yang ia datang daripada Allah. Terima dengan hati terbuka, redha dan percaya. Insyallah hati tenang.


Thursday, October 13, 2011

I WARNED you, didn't I??

You can close your eyes to things you do not want to see...
but you cannot close your heart to things you do not want to feel.

Sometimes all you need to do is to listen to your mind once so that you would not hurt your heart.



Orang tua-tua selalu cakap ikut hati mati. Hati cuma bisa merasa, bukan berfikir. Bila seseorang terlalu mengikut hati, maka dia sebenarnya melayan kehendak emosi dan perasaannya pada ketika itu.

***To be continued...

4 Perkara Baik dan Lebih Baik


Sebahagian ahli bijak pandai berkata “Ada empat perkara yang nilainya baik, namun ada empat perkara lain yang nilainya jauh lebih baik lagi, iaitu:-
  • Adanya rasa malu pada kaum lelaki adalah baik, namun yang lebih baik lagi bila rasa malu itu ada pada kaum wanita.
  • Adil pada setiap orang itu baik, namun rasa keadilan yang dimiliki oleh pemerintah itu jauh lebih baik lagi.
  • Taubatnya orang-orang tua itu baik, namun yang lebih baik lagi adalah taubatnya orang-orang muda.
  • Bermurah hatinya orang-orang kaya itu baik, namun yang lebih baik lagi adalah bermurah hatinya orang-orang fakir miskin
Dari Kitab Nashaihul Ibad, Imam Nawawi
Ilmu adalah untuk disebarkan...

Monday, September 19, 2011

jicau...eh??

It is not about my current position
Not about my hostel or the accommodation here
Not really about the course or the classes
Foods here...my friends...
It is not the things all above that I am worried about
I am not really into it...
It is about the feeling I have...
Here inside my heart...
This one thing I have been thinking about...
Walalala.....draw a line...ok I’ll do ya!



Saturday, September 17, 2011

Tak Terlafaz!

Terkadang...
Ada kata yang tak pernah terungkap...
Sekadar berlagu dalam minda.
Ada kenangan tak pernah dicerita...
Cuma tersimpan kemas dalam kamar hati.
Tetamu itu cuma tetamu,
Yang datang bertandang sebentar cuma.
Sekadar mengisi sepi di ruang kosong.
Senyum yang terlukis cuma sebagai penghibur kala duka,
Bahkan terkadang cuma buat menutup lara di jiwa,
Bukan buat pengubat di hati.
Kadang yang terzahir bukan bererti apa yang tersirat di hati...
Kerna apa yang ada di hati...
Itu rahsia diri juga Dia...
Cukuplah...
Menjadi pantai yang setia...
Walau kerap kali dihempas ombak...
Dia tetap setia dengan takdirnya.

**entah bila ntah tulis...oh ya penghujung semester lepas masa tengah bosan2.
ok...kopi secawan!ngee~



Pointless

I am not a high achiever
I never dream high
But I do have dreams
I never really hope for something
But I wish what I did not want would never happen
I am not extraordinary
Far from limited edition version
I am just an ordinary person
No...I am boring
Not interesting
Quiet...but sometimes talk nonsense
I am emotional, sensitive
Not so kind
Not so good
Not a cute young lady
Of course not a beautiful lady in the TV
But God created me perfectly with what a person should have =P
I have no special talent
I am not good at everything...just a modest person
Also, I am selfish
OK...this is pointless
But it is the true me...
The real me...
I admit...
For those...I am sorry...
I am sorry if I had ever caused trouble to anyone
Sorry if I have ever hurt anyone’s feeling
However...thanks for accepting me for who I am
Thanks for being there...always
Comforting me whenever I am shattered
Thanks for everything


***Teman adalah seseorang yang menyedari bahawa anda adalah telur yang retak. Akan tetapi, mereka masih tetap menerima anda apa adanya.***

***Seseorang yang asyik menceritakan kebaikan yang dibuatnya sebenarnya takut untuk mendedahkan kelemahan mereka. Mereka menutup kekurangan diri dengan hanya menampilkan kelebihan yang mereka ada.***