Monday, December 26, 2011

Larangan Menyiksa Binatang....

Sebagai menjawan pertanyaan seorang sahabat...Insyallah...
Kita tidak diperbolehkan menyiksa binatang dengan cara apa pun, membuatnya kelaparan, memukulinya, membebaninya dengan sesuatu yang ia tidak mampu, menyiksa atau membakarnnya. Rasulullah s.a.w telah bersabda,

"Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati. Maka dari itu ia masuk neraka gara-gara kucing tersebut disebabkan dia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum di saat mengurung nya, dan dia tidak membiarkannya (melepaskannya) supaya memakan serangga di bumi." (HR. al-Bukhari)

Dan ketika beliau melewati sarang semut yang telah dibakar, beliau bersabda,
"Sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api selain Rabb (Tuhan) pemilik api." (HR. Abu Dawud, hadits shahih)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a, ia berkata, Rasulullah saw. pernah melintas pada seseorang yang sedang meletakkan kakinya di atas badan hewan yang mau disembelih sementara ia sedang mengasah pisaunya dan hewan itu sendiri melihat apa yang dilakukan laki-laki itu. Lalu beliau bersabda, 
"Mengapa engkau tidak asah pisaumu sebelumnya. Apakah kamu hendak mematikannya dua kali?" (Shahih, HR al-Baihaqi).

Dalam riwayat lain tercantum, "Apakah kamu akan mematikannya dua kali mengapa engkau tidak mengasah pisaumu terlebih dahulu sebelum kamu membaringkannya?" (Shahih, HR al-Hakim).
Kandungan Bab:
1. Larangan menganiaya hewan yang disembelih, misalnya dengan mengasah pisau sementara hewan yang akan disembelih melihatnya. Atau menyembelihnya sementara hewan yang disembelih tersebut melihat kepada hewan-hewan lainnya.
2. Barangsiapa menyembelih hendaklah ia menyembelih dengan baik, hendaklah ia menajamkan pisau sebelum merebahkan sembelihannya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.

Firman Allah Surah Al Hijr 20 -23
وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ (٢٠)

“ dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.

وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَنَحْنُ الْوَارِثُونَ (٢٣)

“dan Sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi”


Dalam Firman Allah SWT di atas dijelaskan Allah telah menjadikan untuk manusia keperluan dan makhluk2 di bumi dan Allah lah yang memberi rezeki kepada makhluk itu di teruskan dalam Surah Al Hijr ayat 23 Allah lah yang menghidupkan dan mematikan.

Firman Allah SWT.
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا (١١١)

“ dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan yang hidup kekal lagi Senantiasa mengurus (makhluk-Nya). dan Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman”


dalam ayat diatas Allah SWT senantiasa mengurus makhluknya dan merugilah orang yang melakukan kedzaliman.

Allah SWT senantiasa mengurus dan memberi rezeki pada setiap makhluk Nya. Allah SWT pulalah yang berhak menghidupkan dan mematikan Makhluk Nya.
Hanya orang zalim yang senantiasa mendahului kehendak Allah dan merekalah orang orang yang merugi. 
Sedikit tambahan lain...
Hukum membunuh semut
Dalam sebuah hadith dari Ibnu Abbas ra ia berkata; "Rasulullah SAW melarang membunuh empat macam binatang, semut, lebah, burung hudhud dan burung shurad". Hadith ini menunjukkan hukum haram membunuh empat macam binatang tersebut dan memakannya.

Islam merupakan peraturan hidup untuk segenap manusia. Di dalam Islam tidak ada suatu perkara yang terlalu diberatkan dan tidak pula sautu perkara itu sengaja diringan-ringankan tanpa alasan atau sebab tertentu yang boleh meringankannya. Semut sejenis binatang yang berada dimerata-rata tempat, jika kehadirannya menimbulkan mudarat bagi diri kita dan anak-anak, seperti gigitannya dan sebagainya, maka dibolehkan mengusirnya denga penyapu, jika ia terbunuh bukanlah perkara yang kita inginkan.

Jika ia memiliki sarang, korek dan angkatlah sarangnya itu serta buanglah ke luar rumah, setelah itu tutuplah lubang tersebut agar ia tidak membuat sarang kembali. Usaha yang kita lakukan tak lebih untuk mencari keberkatan dan mengikut sunnah Rasulullah SAW. Sebab pasti ada hikmah yang terkandung dalam larangan dan suruhan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW yang kita tidak mampu untuk memahaminya secara lebih pasti. 
Dalam sebuah kuliah oleh seorang ustaz ada menerangkan tentang cara2 untuk menangani semut...:
1. Boleh bunuh semut yg mmg telah menyerang kita. Kalau sekor, sekorlah, kalau 10, bunuhlah sebanyak yg telah menyerang kita.

2. Dia advise suruh bercakap dgn semut supaya tidak kacau/mengganggu kita.

3. Tp dia tak menganjurkan membunuh, malah ustaz tu punya attitude macam suruh biarkan saja.

4. Alasan dia, bagus semut ada rumah kita, sbb dia(semut) adalah binatang yang sentiasa berzikir. Semut suka rumah kita mungkin sbb dia suka ahli di dalam rumah tu. Macam kucing.
*Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Rasulullah saw. bahwa seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan untuk mendatangi sarang semut dan membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih. (Shahih Muslim No.4157)*

5. Dia tak mengatakan berdosa kalau kita bunuh.

Apa2 pun syarat bunuh binatang tidak boleh dengan api kecuali ular.

Wallahu'alam...
Source::Daripada pelbagai sumber.

No comments:

Post a Comment